Perut buncit seringkali menjadi masalah umum yang dihadapi oleh banyak laki-laki dewasa. Meskipun wanita juga bisa mengalami penumpukan lemak di area perut, ada beberapa alasan spesifik mengapa laki-laki dewasa cenderung lebih rentan dan memiliki pola distribusi lemak yang berbeda. Jadi, mengapa demikian? Adakah penyebab khusus yang perlu diwaspadai? Mari kita bedah lebih dalam!
Jenis Lemak dan Distribusinya
Sebelum menyelami penyebabnya, penting untuk memahami dua jenis lemak utama yang disimpan tubuh:
- Lemak Subkutan: Jenis lemak yang bisa dilihat dan dirasakan, terutama ketika Anda mencubit kulit.
- Lemak Visceral: Lemak yang mengelilingi organ-organ vital di dalam rongga perut. Jumlah lemak viseral yang terlalu banyak bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan. [1].
Secara genetik dan hormonal, laki-laki dewasa cenderung lebih mudah menumpuk lemak di area perut dalam bentuk lemak visceral dibandingkan wanita. Wanita cenderung lebih banyak menumpuk lemak subkutan di paha dan pinggul, terutama sebelum masa menopause [2, 3].
Penyebab Khusus Kerentanan Perut Buncit pada Laki-laki Dewasa
Beberapa faktor spesifik dan interaksi kompleks berkontribusi pada kerentanan laki-laki dewasa terhadap perut buncit:
- Peran Hormon Testosteron:
- Penurunan Testosteron Seiring Usia (Andropause): Seiring bertambahnya usia, terutama setelah menginjak 30-an atau 40-an, kadar hormon testosteron pada pria akan menurun secara alami. Hormon ini penting dalam mengatur distribusi lemak tubuh, pemeliharaan massa otot, dan metabolisme. Ketika kadar testosteron rendah, tubuh cenderung menyimpan lebih banyak lemak di area perut dan mengalami kehilangan massa otot (sarkopenia) [1, 4]. Penurunan massa otot ini mengurangi laju metabolisme basal, sehingga tubuh membakar lebih sedikit kalori saat istirahat.
- Hubungan Timbal Balik yang Negatif: Menariknya, penumpukan lemak visceral itu sendiri dapat memperburuk penurunan kadar testosteron. Jaringan lemak, khususnya lemak visceral, mengandung enzim yang mengubah testosteron menjadi estrogen. Peningkatan estrogen dan penurunan testosteron ini dapat menciptakan lingkaran setan yang mempercepat penumpukan lemak di perut [4].
- Perubahan Metabolisme dan Massa Otot:
- Penurunan Massa Otot: Laki-laki umumnya memiliki massa otot yang lebih besar dibandingkan wanita. Namun, jika tidak diimbangi dengan latihan kekuatan yang memadai, massa otot akan berkurang seiring bertambahnya usia. Otot adalah jaringan yang paling aktif secara metabolik; semakin banyak massa otot, semakin banyak kalori yang dibakar tubuh, bahkan saat istirahat. Penurunan massa otot berarti tubuh membakar lebih sedikit kalori, sehingga kelebihan kalori lebih mudah disimpan sebagai lemak [5].
- Perlambatan Metabolisme: Laju metabolisme basal (jumlah kalori yang dibakar tubuh saat istirahat) juga cenderung melambat seiring usia pada kedua jenis kelamin. Jika asupan kalori tidak disesuaikan dengan penurunan metabolisme ini, penambahan berat badan, khususnya di perut, akan terjadi [1].
- Faktor Gaya Hidup yang Khas pada Pria:
- Konsumsi Alkohol Berlebihan: Kebiasaan mengonsumsi alkohol, terutama jenis minuman seperti bir, dapat menyumbang banyak kalori kosong. Kalori dari alkohol cenderung disimpan sebagai lemak di area perut, sehingga sering disebut sebagai “perut bir” [1, 6].
- Pola Makan Tidak Sehat: Laki-laki dewasa mungkin lebih rentan terhadap pola makan tinggi kalori, tinggi gula tambahan, tinggi lemak jenuh, dan rendah serat (misalnya, sering mengonsumsi makanan cepat saji, daging olahan, atau minuman manis) karena tuntutan pekerjaan, gaya hidup yang sibuk, atau kurangnya kesadaran nutrisi [1, 6].
- Kurangnya Aktivitas Fisik: Gaya hidup sedentari yang ditandai dengan kurangnya aktivitas fisik atau olahraga teratur adalah kontributor utama. Jika kalori yang masuk tidak diimbangi dengan kalori yang dibakar melalui aktivitas, kelebihan kalori akan menumpuk sebagai lemak [6].
- Stres Kronis dan Kurang Tidur: Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan produksi hormon kortisol. Kortisol dikenal dapat memicu penumpukan lemak di perut. Kurang tidur juga dapat mengganggu hormon pengatur nafsu makan (ghrelin dan leptin), sehingga meningkatkan rasa lapar dan memicu makan berlebihan [1, 6].
- Merokok: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat mempengaruhi distribusi lemak tubuh, mendorong penumpukan lemak visceral di area perut [6].
- Faktor Genetik:
- Genetika juga memainkan peran penting dalam menentukan di mana tubuh seseorang cenderung menyimpan lemak. Jika ada riwayat keluarga dengan perut buncit atau obesitas abdominal, risiko pada laki-laki dewasa mungkin lebih tinggi [6, 7].
Dampak Perut Buncit pada Kesehatan Pria
Perut buncit bukan sekadar masalah estetika. Lemak visceral sangat aktif secara metabolik dan melepaskan berbagai zat inflamasi serta hormon yang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis yang serius [1, 8]:
- Penyakit jantung dan stroke
- Diabetes tipe 2
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Kolesterol tinggi
- Sindrom metabolik
- Beberapa jenis kanker (misalnya, kanker kolorektal)
- Sleep apnea
- Disfungsi ereksi
Referensi:
[1] Hello Sehat. (n.d.). Perut Buncit: Penyebab dan Tips Mengecilkan. Diakses dari https://hellosehat.com/nutrisi/berat-badan-turun/penyebab-perut-buncit-pria-wanita/ (Akses pada 11 Juni 2025).
[2] RRI. (2024, August 15). Alasan Kenapa Laki-laki Lebih Kuat Dibanding Perempuan?. Diakses dari https://rri.co.id/lain-lain/903824/alasan-kenapa-laki-laki-lebih-kuat-dibanding-perempuan (Akses pada 11 Juni 2025).
[3] Amway Today. (2022, July 9). Apa Bedanya Tubuh Wanita dan Pria?. Diakses dari https://amwaytoday.co.id/en/articles/apa-bedanya-tubuh-wanita-dan-pria- (Akses pada 11 Juni 2025).
[4] Mayapada Hospital. (2017, June 6). Luar Biasa, Testosteron Si Hormon Pria Memiliki Banyak Dampak Kesehatan Untuk Tubuh. Diakses dari https://mayapadahospital.com/news/luar-biasa-testosteron-si-hormon-pria-memiliki-banyak-dampak-kesehatan-untuk-tubuh (Akses pada 11 Juni 2025).
[5] Hello Sehat. (n.d.). Mencegah Obesitas Sarcopenia di Usia Paruh Baya. Diakses dari https://hellosehat.com/nutrisi/obesitas/fakta-tentang-obesitas-sarcopenia/ (Akses pada 11 Juni 2025).
[6] Halodoc. (2025, April 20). Perut Buncit, Ini Penyebab dan Cara Tepat Mengatasinya. Diakses dari https://www.halodoc.com/artikel/perut-buncit-ini-penyebab-dan-cara-tepat-mengatasinya (Akses pada 11 Juni 2025).
[7] Eka Hospital. (n.d.). 6 Penyebab Perut Buncit dan Bahayanya. Diakses dari https://www.ekahospital.com/better-healths/6-penyebab-perut-buncit-dan-bahayanya (Akses pada 11 Juni 2025).
[8] EMC Healthcare. (2023, September 26). Visceral Fat Menumpuk? Tidak Perlu Khawatir, Inilah Cara Mengatasinya!. Diakses dari https://www.emc.id/id/care-plus/visceral-fat-menumpuk-tidak-perlu-khawatir-inilah-cara-mengatasinya (Akses pada 11 Juni 2025).