Obesitas dan diabetes tipe 2 merupakan dua kondisi medis yang saling berkaitan dan dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan jika tidak ditangani dengan tepat. Obesitas, terutama yang disertai dengan penumpukan lemak visceral (lemak di sekitar organ dalam), dapat meningkatkan risiko terjadinya resistensi insulin. Kondisi ini mengarah pada diabetes tipe 2, di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, menyebabkan kadar gula darah meningkat secara signifikan.
Jika diabetes tidak dikendalikan, komplikasi jangka panjang dapat muncul, seperti kerusakan pada pembuluh darah dan saraf. Hal ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan (retinopati), kerusakan ginjal (nefropati), serta gangguan pada sistem saraf perifer (neuropati). Selain itu, diabetes yang tidak terkontrol juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, karena kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan peradangan.
Obesitas juga berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah (hipertensi), yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke. Penumpukan lemak dalam tubuh dapat menyebabkan peningkatan resistensi insulin, yang pada gilirannya meningkatkan tekanan darah dan memperburuk kondisi jantung.
Selain itu, obesitas dapat menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal, meningkatkan risiko penyakit hati berlemak nonalkoholik (NAFLD), serta memperburuk kualitas hidup secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk mengelola berat badan melalui pola makan sehat, olahraga teratur, dan pemeriksaan kesehatan rutin guna mencegah atau mengendalikan obesitas dan diabetes tipe 2.
Sumber Referensi:
- RS An-Nisa – Hati-hati Penyakit Komplikasi dari Obesitas
- Heartology – Waspadai Obesitas! Ketahui Penyebab dan Dampaknya yang Mengancam Kesehatan Anda
- Ciputra Hospital – 12 Bahaya Obesitas untuk Kesehatan dan Risiko Penyakitnya
- Verywell Health – Managing and Preventing Complications of Diabetes